Andai di Dunia Ini Tidak Ada Jomblo

|
Andai di Dunia Ini Tidak Ada Jomblo - Setiap orang punya hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, termasuk dengan memilih ngejomblo. Kalau karena desakan, dorongan, provokasi, paksaan, atau pun sikap kita seseorang itu lantas mengambil keputusan yang kemudian justru membuatnya sengsara, kita ikut bertanggung jawab juga loh. Ingat itu. So dont do it.

Andai di Dunia Ini Nggak Ada Jomblo
Andai di Dunia Ini Nggak Ada Jomblo

Dunia ini akan runyam kalau semua orang ngejomblo. Tapi kalau tidak ada yang ngejomblo, dunia ini juga akan runyam. Hehehe, bingung? begini, Coba aja bayangin, apa jadinya dunia ini kalau semua orang punya pasangannya sendiri-sendiri, satu cewek untuk satu cowok. Pas tidak kurang, tidak lebih???.
Manusia yang beranak pinak pasti tambah banyak. Dunia akan semakin sempit dan padat. Sekarang saja ketika banyak orang yang ngejomblo, dunia sudah penuh sesak begini. Sawah dan hutan banyak yang di gusur untuk dijadikan pemukiman manusia. Tidak heran program Keluarga Berencana terus digalakkan.
Efek dominonya banyak. Salah satunya, orang tua yang tak terurus atau merasa kesepian akan semakin banyak. Habis semua anaknya punya pasangannya, punya dunianya sendiri. Biasanya yang telaten ngurusin atau nemenin ortu kesana kemari kan para jomblo. Anak-anaknya yang sudah menikah atau punya pacar kerap mana sempat?!.
Jadi, bolehlah dikatakan jomblowan-jomblowati itu sebagai penyeimbang populasi manusia. Hidup Jomblo! Hahaha.
Terus, romantika cinta juga akan menjadi hambar. Tidak ada rebutan cinta. Tidak ada cinta segi tiga atau segi empat. Tidak ada hati yang merana karena putus cinta, atau hati yang membara karena ketiban cinta. Hubungan cinta antara cewek dan cowok berjalan lurus-lurus saja. Tanpa greget. Tanpa seni. Hambar banget bro 'n sista.
Akibat kreativitas seni manusia akan terhambat. Buku-buku tentang cinta, film cinta, lagu cinta, puisi cinta, lukisan cinta, semua karya seni tentang cinta akan hilang. Yang lebih tragis lagi, artikel ini tidak akan laku untuk dicari dan dibaca orang. Hehehe.
Efek dominonya, banyak pekerja seni seputar cinta, pencipta dan penyanyi lagu cinta, pembuat dan pemain film cinta, penulis dan penerbit buku cinta, pelukis cinta akan gulung tikar atau benating stir menjadi tukang ojek haha. Oh iya, biro-biro jodoh juga bakala tutup. Rubrik kontak jodoh di koran dan majalah akan hilang. Bertambah dah angka pengangguran.
Jadi, blehlah juga dikatakan bahwa jomblowan-jomblowati itu sebagai salah satu sumber inspirasi bagi para seniman cinta.
Itu berarti, ngejomblo atau tidak ngejomblo (punya pasanga; suami, istri, atau pacar) sama-sama perlunya, sama-sama pentingnya. Jadi, biro jodoh sama pentingnya dengan biro jomblo. Kiat, bagaimana mencari pasangan hidup, sama perlunya dengan kiat, bagaimana ngejomblo dengan nikmat dan sehat.
Maka, untuk para jomblo, banggalah dengan kejombloan kalian. Jangan malah minder. Atau merasa sebagai makhluk asing. Keberadaan kalian di dunia ini tidak kurang bernilainya koq, dibanding dengan mereka yang punya pasangan. Dunia ini tidak bakal menjadi dunia seperti sekarang ini tanpa kalian. Sungguh!
Dan, untuk yang bukan jomblo, jangan sinis atau berpradugaburuk dong dengan para jomblo. Justru kalian harus menghargaimereka, mendukung mereka. Kalau perlu beri mereka award atau bintang jasa. Misalnya jomblo 10 tahun dapat bintang satu. Jomblo 25 tahun dapat bintang tiga. Jomblo 40 tahun bintang tujuh (heleh jadi kayaq puyer obat sakit kepala hahaha :). Dan seterusnya.
Apalagi ngejomblo dengan tenang itu tidak gampang loh. Sebab, jujur sajalah, bahwa masih ada pandangan tidak adil, pendapat miring, praduga buruk terhadap para jomblo. Seakan ngejomblo itu di luar jalan yang Tuhan sediakan untuk manusia. Padahal kan tidak begitu.
Lalu kerap mereka didesak, dirayu, digoda, diprovokasi, diteror untuk memilih pasangan. Entah itu oleh orang tua, sanak saudara, teman, atau tetangga. Dan kalau mereka tetap ngejomblo, mereka lantas di pandang aneh. Segala gerak-geriknya di curigai, setiap kata-katanya disalah tafsirkan.
Sungguh tidak adil. Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang yang ikut arus dalam ketidakadilan tersebut. Apalgi turut pula menyuburkan dan melanggengkannya. Semoga. By Ayub Yahya.

Sekian sobat, semoga artikel tentang jomblo ini bisa memberi spirit para jomblower untuk tetap menjomblo?  Yakin? :D.. "Happy Blogging"

Related Posts :

Silahkan klik disini untuk berlangganan Artikel Gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di HARMANSYAH BLOG

0 komentar:

Post a Comment

...... Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan baik sopan sesuai dengan tema konten dan tidak mengandung unsur Sara ......