Lestarilah Jomblo !

|
Lestarilah Jomblo - Hidup ini sesungguhnya sederhana. Jalani saja apa yang ada dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Berusaha, berharap, berkeinginan, tentu baik-baik saja. Tapi dasari itu semua dengan penyerahan diri kepada Tuhan.

Lestarilah Jomblo

Begitulah!
Bahwa dunia jomblo tidak selalu kusam dan muram. Ada banyak warna di sana. Tergantung kita yang menjalaninya. Dan semua itu berawal dari hati. Hati yang bersyukur akan membuat pikiran kita jernih. Pikiran jernih akan melahirkan sikap-sikap produktif. Tentunya akan menjadi baik buat kita.
Sebaliknya, hati yang penuh keluh akan membuat pikiran kita kusut dan suntuk. Pikiran kusut dan suntuk hanya akan melahirkan sikap-sikap kontra produktif. Yang salah-salah malah bisa menggilas diri kita sendiri. Banyak kejadian buruk yang terjadi atau diperparah oleh sikap kita sendiri.
Jadi, sesungguhnya, baik dan buruknya hidup ini kerap tergantung pilihan kita sendiri juga. Kita mau berpikir dan bersikap positif atau kita mau berpikir dan bersikap negatif ?! Terserah anda. As You Wish. Mangga kersa (kata orang jawa). Mana mana jo pa ngana (kata orang manado). Kumaha maneh (kata orang sunda).

Begitulah!
Bahwa otak kita terlalu terbatas untuk memahami seluruh realitas yang terjadi dalam hidup ini. Kenapa, misalnya, kita lahir sebagai si Anu dan bukan si Ani? Kenapa kita lahir di negeri sini dan bukan di negeri sana?
Entah seribu kali entah!
Kadang ngejomblo juga begitu. Tanpa alasan yang logis. Kan ada tuh orang yang dari tampang okelah walau tidak cakep-cakep amat, tapi juga tidak jelek. Usia boleh dibilang matang. Karier bagus. Sifat dan kelakuan oke-oke saja. Kemauan dan usaha juga cukup. Tapi koq ya jomblo terussss? Gelap seribu kali gelap!
Dalam situasi demikian, lalu bagaimana?
Tidak ada cara lain, terima apa yang ada dengan lapang dada. Legowo (kata orang jawa). Jalani apa adanya. Jangan mengeluh. Toh mengeluh tidak akan ada gunanya. Malah bisa nambah beban. Jangan mencari-cari kambing hitam. Kita malah jadi tidak introspeksi diri. Jangan juga menyalahkan diri sendiri. Itu tidak akan menyelesaikan masalah.
Tanamkan keyakinan bahwa Tuhan lebih tahu yang terbaik buat diri kita. Tidak mungkin Dia mengizinkan sesuatu kita jalani kalau itu buruk. Dia pasti punya rencana yang baik dalam setiap keputusan-Nya.
Oleh karena itu, hidup ini sesungguhnya sederhana koq. Jalani saja apa yang sudah Tuhan sediakan dengan baik dan benar. Punya keinginan tentunya tidak salah, berharap juga boleh-boleh saja, berusaha keras mewujudkan keinginan dan harapan itu perlu. Tapi iringilah semua itu dengan penyerahan diri kepada Tuhan. Kita berusaha, tetap Tuhanlah yang menentukan.

Begitulah!
Bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Kita ingin begini, jadinya malah begitu. Kita tidak ingin ada di sini, eh malah ada di sini.
Tetapi itu baik, justru berbahaya kalau semua keinginan kita terpenuhi. Sebab kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok dan lusa. Apa yang kita pandang sekarang ini baik, belum tentu pada kenyataannya di masa yang akan datang baik pula. Malah bisa saja menjerumuskan, dan bikin kita nyesel setengah mati.
Contohnya ini. Ada seorang gadis yang begitu sangat ingin punya pacar, terus menikah, dan punya anak. Cukup lama ia ngejomblo. Sampai akhirnya dengan segala cara keinginannya terpenuhi. Ia punya pacar, menikah, setahun kemudian punya anak. Tapi apa yang terjadi? Suaminya ternyata berubah adat. Ya, suka main pukul. Ya, pengangguran tulen. Ya, melarang ia ketemu teman-teman baiknya. Ia jadi benar-benar menyesal telah menikah. Tahu begini jadinya, tidak bakalan deh dulu-dulu itu aku gebet pingin kawin. Duh biung! begitu rintihnya.
Keinginan kita juga biasanya sangat situasional dan emosional. Misalnya, karena sedang merasa kekspian dan melihat orang lain punya pacar koq enak gitu. Lalu kepengen punya pacar. Jadinya ia gundah gulana mikirin kejombloannya. Atau pun sudah punya pacar, lalu melihat pacar orang lain koq romantis dan baik hati. Jadinya tidak puas dengan pacar yang sudah ada. Pengen tukar. Yang sudah ada di lepas, yang nun jauh di sana diuber-uber. Mending kalau dapat dan sesuai harapan. Lah kalau tidak?! Gigit jarilah dia. Syukurin.
Maka yang terbaik hidup ini mengalir sajalah. Go with the flow. Tapi jangan salah loh, mengalir bukan mengalir pasrah tanpa berusaha. Mengalirlah dengan aktif. Seperti burung yang terbang mengikuti kemana angin membawa, tapi tetap sambil mengepakkan sayap. Tiga kata kuncinya : BERUSAHA, BERSERAH DIRI, dan BERDOA. by Ayub Yahya

Jomblo - BERUSAHA BERSERAH DIRI DAN BERDOA

Demikian artikel tentang lestarilah jomblo. Semoga bermanfaat dan salam jomblo. "Happy Blogging"

Related Posts :

Silahkan klik disini untuk berlangganan Artikel Gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di HARMANSYAH BLOG

4 komentar:

Himawan Sant said...

Artikel yang menggelitik banget 👍

Dan apakah mas Harman sampai sekarang masih jomblo lestari ?
Maaf, jadi kepo nih hehehe ... soalnya ya itu tadi kubilang, judulnya menggelitik.

Harmansyah said...

@Himawan sant, Hehe.. saya udah nikah mas hima dan artikel di atas hanya catatan kecil buat orang-orang yang masih jomblo agar tidak berkecil hati

Himawan Sant said...

Baiqlah ..., aku jadi ngga berkecil hati,kok.
Tetap berbesar hati meski aku ..,, jomblo wwwwkkk 😅

Harmansyah said...

@Himawan Sant, hahaha fuber yang keberapa nih mas hima :D ati2 ketahuan ma yang dirumah

Post a Comment

...... Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan baik sopan sesuai dengan tema konten dan tidak mengandung unsur Sara ......